Senin, 29 April 2013

Seperti nafasku engkau begitu penting dalam hidupku


Tak akan ada orang yang bisa menggantikan posisimu dihatiku.
Tak seorang pun.
Engkau ada setiap aku membutuhkan mu.
Engkau marah saat ku bertindak bodoh.
Marahmu mengingatkanku akan kecerobohan yang takan ku ulang lagi.
Senyummu menyejukanku membuat merah pipiku saat ku bercerita tentang kenkalanku.
Engkau peneduh kesendirianku.
Engkau hapus air mata ini, dengan kasih sayangmu.
Engkau bagai udara yang tak bisa ku tanpamu.

Engkau yang mengajarkaku berjalan.
Engkau yang menujukan tempat-tempat terindah itu.
Engkau yang mengajarkanku berbicara.
Engkau yang menajariku berkata baik.
Engakau mengajariku hidup sederhana.
Dan engkau yang paling mengerti tentang aku.

Sedih saat kau diamkan aku.
Bahkan tanpa kata atau pun tulisan sekedar bertanya sudah makankah aku.
Seperti yang biasa yang Engkau tanyakan padaku dulu.
Ku sedih saat kau mungkin merasa kecewa padaku.
Ku sedih saat aku mulai terbiasa sehari, dua hari, bahkan  terkadang tiga hari tanpa menelefonmu.
Aku sedih jika mengingat semua itu.

Aku putrimu yang belum bisa membuatmu bahagia.
Bahkan sampai detik ini.
Aku ingin bercerita dan bertanya untuk semua ketidak tauanku.
Tapi aku ragu.
Sedang aku sendiri tak seperti dulu.

Atau mungkin ini haya rasa kecemburuanku.
Karna kedekatan kita tak lagi seperti dulu.
Dari pagi hingga petang aku selalu bersamamu.
Nasihat-nasihat selalu kau berikan padaku.
Mungkin ini hanya rasa kecemburuanku.
Karna kita terpisah, berada pada tempat yang tak sama.

Mungkin aku terlalu egois.
Aku belum bisa mewujudkan impianmu.
Aku hanya terus saja membuatmu repot.
Aku hanya terus saja membuatmu cemas memikirkanku.
Aku belum bisa menepati janji-janjiku padamu.
Mama maafkan aku.

Senyummu mengobati semua rasa rindu ini.
Suaramu mendamaikan hati ini.
Seperti nafas ku, kau begitu penting dalam hidupku.
Ijinkan aku membuatmu tersenyum.
Dengan segala usahaku.
Walau mungkin aku tak seperti putrimu yang dulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar