Rabu, 30 Januari 2013

Wanita Bekerja.



Dlam urusan satu ini, aku ingin meluruska pendapat sebagian orang bahwa mubadzir sekolah tinggi-tinggi tapi kemudian hanya menjadi ibu rumah tangga. Kupikir, kita harus cermat melihat bagaimana berkarya dan menghasilakan. Bukan sekedar bekerja atau keluar rumah kan?... intinya berkarya dan tetap berpenghasilan. Keduanya  bisa dilakukan tanpa mengesampingkan tugas utama sebagai seorang istri dan ibu bagi anak-anak. Betul?

Adalah keliru bila karena alasan materi, ingin mendapat tambahan penghasilan kemudian anak yang masih bayi harus ditinggal bersama pembantu. Padahal, masa-masa itu adalah golden ages (masa-masa emas ertumbuhan). ASI tidak bisa digantikan oleh susu dengan formula apapun.

Karena, itu memang tidak terlalu mudah dan terlalu susah juga. Arinya begini, yang harus dipersiapkan dari sekarang adalah kamu sebagai istri harus mengambil jalur keterampilan profesional. Istri harus punya skill yang mampu menghasilkan karya sendiri. Tanpa harus bergantung kepada sebuah institusi besar yang menjadi penghasilan tetap mereka, yakni perusahaan.

Skill yang kamu kuasai harus betul-betul profesional. Misalnya menjait, desainer, penulis, konsultan pajak swasta, guru privat, atau produksi kue. Apabila profesionalalisme kita sudah dikenal maka buka kita yang mncari uang tapi uang yang mencari kita.

Di ambil dari buku
Merit  Yuk
Karya
Komarudin Ibnu Mikam

Senin, 28 Januari 2013

Jaga cintaku ya Allah



Jakarta 11 november 2012 di atas kopaja, blok M - Clilitan.
Angin malam terasa begitu dingin untuk gadis itu, walau bajunya terlihat paling tebal diantara penumpang penumpang kopaja lainya. Sosok seorang yang berhasil mencuri perhatiannya,  masih terlukis jelas di mata dan fikirnya, senyumnya yang membuat rindu.

ya Allah, adakah akan Engkau satukan kami kelak,..? rindu ini pada hambaMu yang membuat aku merasa nyaman denganya....,"  nita terbangun dari lamunannya.

“ongkos neng, ongkos,,,,!!” kata kenet kopaja itu.

Selembar uang  2000,00 diambil dari dompenya, lagit mulai terlihat gelap, ia melihat layar Hp nya, 20:39. Dan itu sudah cukup larut bagi gadis bernama nita itu, terlebih abah dan mamanya yang selalu khawatir jika lepas isa putrinya belum juga pulang. Kring kring kring...., mama, di layar hp tertulis nama mama.

“assalamualaikum ia ma,..?, bentar lagi nyampe clilitan kok” kata nita mendahului mama bertanya, sedang dimana nita sekarang.

“waalaikum’salam... gax pake mampir  PGC  yah, abah udah nungguin tuh,... jangan bikin khawatir” jawab mama dari ujung telefon sana.


Sesampainya di celilitan.

“Ya Allah,... kenapa rindu ini masih saja ada” ucapnya pelan. ia buka dompetnya, di pandangi foto kedua adeknya itu.

aku berharap, sesuatu yang jika Engkau kabulkan aku belum siap” katanya dalam hati.

Angin semakin dingin, diatas angkutan berwarna merah yag baru ia naiki.

“Aku yah aku, aku titipkan rasa cinta ini padaMu untuk seorang hambaMu, yang ku cinta dia, karna cintanya padaMu dan kekasihmu Nabi Muhammad SAW yang begitu besar. kepekaan juga rasa peduli dengan sesamanya dan hausnya dia akan ilmu itu membuat rasa kagumku padanya.  Ya Allah, aku tau mungkin ini yang terbaik untukku, tetaplah seperti ini, jaga hatiku ya Roobb, untuk ku menutup rapat diri ini, hingga aku bener benar siap”   hatinya berkata, ia tatap lagi foto foto cantik itu.

perjalanan tersa begitu cepat, kini ia tlah sampai di depan tempat tinggalnya.

“kiri pak” katanya menyetop angkot merah yang ia tumpangi.

******
Di sambut suara jangkrik malam dan cipuss kesayanganya, pintu gerbang workshop ia buka. Abah tersenyum dari depan tv tanpa banyak tanya, seakan tau apa yang baru saja di lalui oleh putrinya itu. ia berjalan masuk ke kamar mungilnya. membaringkan tubuh yang telah lelah, setelah seharian beraktifitas.

MIMPI MIMPIKU 1-5TH KEDEPAN.
  1. LULUS S1
  2. BEKERJA
  3. BERANGKAT  UMROH BERSAMA ABAH DAN MAMA
  4. MENIKAH
  5. MELANJUTKAN S2
  6. MEMBUKA SEBUAH BUTIK MUSLIMAH
Tulisan tulisan besar yang tertempel di tembok kamarnya itu tiba tiba seakan mengusir rindu di hatinya. Ada banyak yang ingin  ia lalukan, ada banyak impian yang ingin ia gapai, ada banyak cita cita yang harus ai raih, tapi disisi lain hatinya , hati yang ingin dan akan selalu ia jaga, tumbuh benih cinta yang kerap kali membuatnya rindu, rindu akan sosok pemuda yang telah memikat hati nita.

“ya allah saat aku jatuh cinta, Engkaulah yang menumbukan benih cinta itu. maka beri kami kesabaran, dan jaga aku, untuk menjaga diri, hati, seperti pperintahMu, Aamiin...”  mulutnya tiba tiba bersuara.

Malam semakin larut, ia bergegas ke kamar kecil, membersihkan diri.

“Dan aku tau engkau lah Allah yang Maha tau, dan Engkau akan pertemukan kami di saat yang tepat, menyatukan kami di waktu yang paling indah baik dan tepat menurutMu, dan hanya Engkaulah yang paling tau” katanya diatas kasur itu. ia pun mulai memejamkan matanya.

Bismilah.....

somaga istiqomah.