Menurut Emha Ainun Najib, ada
beberpa kategori manusia berdasarkan seberapa besar dirinya bermanfaat bagi
orang lain di sekitarnya, yaitu:
1. Manusia
wajib, yaitu seorang yang kehadirannya sangat dirindukan karena dapat
memberikan manfaat bagi banyak orang. Dia di cinta begitu banyak manusia karena
kepeduliaannya terhadap sekitar da bisa membawa pengaruh baik. Perilaku kesehariannya
senantias didengar, dan lebih banyak berbuat dari pada berbicara. “action
speaks louder than words” begitu mungkin motto hidupnya. Hasil kerjanya pun
terlihat dan bisa menjadi inspirasi banyak orang.
Dia suka
membantu teman-temannya dan memberikan solusi bagi kesulitan yang dialami oleh
orang lain, sehingga wajar jika banyak orang yang menceritakan keluh kesahnya
kepada orang tersebut. Hari-harinya tidak lepas dari menjaga silatuhrahmi, baik
dengan kawan lama maupun kawa baru. Sikapnya selalu optimis dan penuh semangat,
ramah, dan supel kepada siapa saja, santun namun tegas, serta penuh kasih
sayang tanpa membeda-bedakan manusia.
Dengan segala
tipikal yang saya sebutkan diatas, sudah sangat wajar jika siapapun yang berada
di dekat tipe manusia wajib ini pasti tercuri hatinya. Namun jika orang
tersebut tidak hadir, orang-orang akan mempertanyakannya karena merasa
kehilangan. Pastinya kita semua ingin menjadi manusia wajib kan? Saya pun demikian. Namun ternyata untuk
menjadi manusia tipe wajib ini gampang-gampang susah, karena suatu
karakteristik yang baik akan muncul hanya dari kepribadian yang baik pula. Oleh
karena itu perbaiki dulu kepribadian kita agar bisa menjadi tipe manusia wajib.
2. Manusia
sunah, yaitu seseorang yang keberadaanya cukup bermanfaat bagi sekitar, namun
jika tidak ada tidak berpengaruh banyak. Orang-orang tidak merasakan kehilangan
dan juga tidak mencari tahu mengapa dia tidak hadir di tengah tengah merka. Berbeda
dengan tipe manusia wajib yang keberadaanya bisamencuri hati orang lain karena
sifatnya, tipe manusia sunah ini ya biasa-biasa aja.
Tipe orang ini
cukup baik, namun mungkin masih perlu ditingkatkan lagi keikhlasanya dalam
melakukan amalan agar bisa menyentuh hati manusia lainnya. Karena jika kita melakukan
suatu perubahan untuk orang lain dari hati yang tulus maka itu akan sampai ke
hati orang yang bersangkutan. What comes from the heart, goes to the heart. Seperti
halnya jika bertemu dengan orang yang berhati tulus, pasti kita bisa
merasakannya dan akan tumbuh kasih sayang di antar keduanya.
3. Manusia
mubah, yaitu seorang yang ada dan tidak adanya sama-sama tidak memberikan
manfaat kepada sekitarnya, sehingga tidak ada yang terpengaruh dengan kehadirannya
tipe manusia ini.
4. Manusia
makruh, yaitu seorang yang ketidak hadirannya tidak membawa pengaruh apa-apa,
namun jika dia ada malah tidak disenangi karena bisa mendatangkan keburukan. Nah
ini udah agak bahaya, karena dengan ada kehadiranya orang ini, orang lain
menjadi tidak nyaman, mungkin karena sikapnya yang kurang baik. Ciri-ciri mausia
ini adalah jika dia datang ke suatu tempat, orang-orang merasa tidak senang dan
rasanya pengin menjauh.
5. Manusia
haram, yaitu seorang yang keberadaannya dianggap musibah bagi sekitarnya dan
membawa malapetaka. Ini tipe manusia paling mengerikan di dunia. Jangan sampai
kita dianggap tipe manusia ini, karena justru ketidakberadaanya yang kita
harapkan dan syukuri oleh orang-ornag di sekitarnya.
Di kutip dari buku
Perempuan Pencari Tuahan 2
Karya Rindu
Nah setelah kita mengetahui
beberapa tipe manusia di atas tadi, lalu pertayaanya ada pada tipe apakah diri
kita sekarang?, apapun tipenya asal jangan sampe pada tipe manusa haram yah. Mari
kita berbenah, agar bisa menjadi manusia tipe wajib, hidup itu pilihan dan kita
yang menentukan mau seperti apa diri kita, walau tetap hasil akhir Allah lah yang tentukan. tapi “Allah sesuai prasangka hambanya”. Jadi berprasangka lah yang
baik-baik, lalu segera perbaiki diri kita, agar setiap harinya bisa menjadi
pribadi yang lebih dan lebih baik lagi.
SEMANGAT SELALU.